Traveling ke Singapore dengan Anak Usia 5 Tahun dan 1 Tahun: Planning

Haloo! Setelah sekian lama mati suri, akhirnya saya mencoba lagi “menghidupkan” kembali blog ini. Post kali ini akan saya isi dengan tips traveling (abroad) dengan membawa dua anak usia 5 dan 1 tahun. Wow! Uji nyali banget gak tuh?

Ini benar-benar pertama kalinya banget saya dan suami traveling yang agak jauh–ke Singapore–hanya berdua saja plus dengan membawa dua anak. Sebelumnya sih sering, tapi ya cuma staycation dengan jarak dekat aja. Pernah juga traveling ke Lampung, tapi dengan keluarga besar. Jadi inilah saatnya pembuktian dan kesabaran kami diuji! Hahaha. Nggak ding, tentu saja kami ingin menciptakan memory bagi anak-anak kami. Plus, si Abang (5 tahun) sudah punya banyak keinginan mau ketemu penguin, mau ketemu dinosaurus, dan lain-lain. Maka tujuan utama kali berangkat ke Singapore adalah berkunjung ke Universal Studios Singapore (USS).

Nah, post tentang traveling ini akan saya bagi menjadi beberapa bagian. Untuk bagian ini, saya isi dengan planning dulu yah, apa sih yang harus direncanakan ketika mau traveling dengan bawa dua anak?

Read More »

Selamat Datang, Adik Adriel!

Sekarang saya jadi paham kenapa dulu Mama saya sering banget mengulang-ulang cerita kelahiran saya dan kakak saya. Pengalaman melahirkan bagi perempuan adalah salah satu pengalaman yang akan selalu melekat dalam ingatan. Bahkan, setelah hampir 4 tahun berlalu, saya masih ingat dengan jelas setiap detail pengalaman melahirkan Aksa dan perasaan saya kala itu. Pengalaman melahirkan Adriel juga tidak jauh berbeda. Akan selalu saya simpan sebagai sebuah memori berharga.

Butuh waktu dan keberanian untuk menulis blog post ini. Berkali-kali saya maju mundur dan ragu untuk menuliskannya. Ternyata mengingat kembali pengalaman melahirkan Adriel sama seperti membuka trauma dan luka lama. Namun, saya coba untuk menuliskannya, sebagai pengingat bahwa selalu ada kemudahan setelah kesulitan.

Saat Adriel terlahir ke dunia, saya nggak bisa menggambarkannya dengan kata-kata. Bahagia, sedih, lega, khawatir, semua bercampur jadi satu. Saya harus menjalani emergency c-section karena mengalami perdarahan yang intensitasnya semakin banyak, setelah bed rest total selama 7 minggu. Adriel pun terpaksa harus lahir prematur. Namun, di balik segala campur aduk perasaan itu, saya nggak henti-henti mengucap syukur atas segala apa yang telah terlewati.

Saat saya menulis post sebelum ini, yaitu tentang pengalaman hamil dengan placenta previa untuk kedua kalinya, saya menulis dengan hati yang sangat berat. Rasanya cobaan datang bertubi-tubi. Ada momen-momen di mana rasanya saya nggak sanggup, lelah, jatuh sejatuh-jatuhnya, dan merasa seakan cobaan nggak ada ujungnya.

Namun, salah satu hal yang selalu menguatkan saya adalah kalimat Allah (sebagaimana saya tulis di blog post sebelumnya juga): fainna ma’al usri yusra, inna ma’al usri yusra. Rasa percaya itulah yang memberikan saya kekuatan bahwa saya diberi cobaan ini karena saya mampu, dan percaya bahwa Allah akan mempermudah langkah hamba-hamba-Nya yang bersabar ketika menghadapi ujian. Pengalaman hamil dan melahirkan Adriel ini juga telah memberikan pengalaman spiritual baru bagi saya, dan menjadi pengingat bahwa manusia adalah makhluk tanpa daya. Ketika semua usaha sudah dilakukan, hal terakhir yang bisa dilakukan adalah berserah.

Dan Alhamdulillah, ternyata proses kelahiran Adriel jauuuhh lebih mudah dari yang dibayangkan.

Post ini akan jadi post yang sangat panjang, so bear with me.

Read More »

Pengalaman Hamil dengan Placenta Previa, untuk Kedua Kalinya

Wow I can’t believe I wrote a blog post about this again.

Bagi yang ngikutin blog saya dari dulu (padahal mah followers-nya dikit 😝), mungkin masih ingat di tahun 2018 dulu saya sempat berbagi pengalaman saya yang mengalami placenta previa waktu hamil Aksa. Dan siapa sangka di kehamilan ketiga ini (anak kedua, insya Allah), saya kembali mengalami placenta previa lagi.

Read More »

Kehamilan Ketiga yang Tak Terduga

Apa, hamil lagi???!

Asked me to myself when I got tested at home.

Bermula di suatu hari bulan September 2021 lalu, saya curiga kok haid saya tumben-tumbennya telat. Saya coba test pack di hari kedua dan keempat setelah telat haid, tapi hasilnya sama-sama negatif. Kemudian saya berpikir, oh mungkin karena saya baru masuk kuliah dan sedang penyesuaian, jadi mungkin agak stres.

Hari ketujuh, saya nggak juga kunjung haid. Saya jadi curiga apa jangan-jangan saya sakit. Saat itu saya udah me-rule out bahwa penyebabnya pasti bukan hamil. Tapi kemudian saya iseng untuk tespek lagi. Kali ini sengaja nggak beli alat tes bermerk kayak Akurat atau Sensitif, karena cuma mau konfirmasi aja kalau saya nggak hamil. Harganya juga cuma 11 ribu di apotek.

Gak lama setelah dicek…

Loh kok jadi positif?? Loh kok garisnya dua???

Read More »

Scarlett Bodycare untuk Perawatan Kulit Sehat dan Cerah dari Rumah

Halooo! Apa kabar semuanya? Semoga tetap sehat selalu ya meskipun masih di tengan suasana pandemi. Di post kali ini, saya mau ngasih rekomendasi salah satu produk skincare lokal yang lagi happening, yaitu Scarlett. Yup, siapa yang nggak kenal sama brand ini? Saya sebenarnya udah cukup lama penasaran dengan Scarlett karena sering berseliweran di timeline social media, tapi baru kali ini kesampaian nyoba. Dan berhubung selama pandemi ini saya keseringan di rumah dan jadi cenderung suka abai sama kesehatan kulit, produk Scarlett ini sukses bikin saya rajin kembali merawat kulit 😄

Nah, sekarang saya mau review 3 jenis produk dari Scarlett yang saya pakai, yaitu Body Scrub, Brightening Shower Scrub, dan Fragrance Brightening Body Lotion. Ketiganya memiliki kandungan utama glutathione dan vitamin E yang bermanfaat untuk menutrisi, melembabkan, dan mencerahkan kulit. Dan yang juga bikin happy, ketiga produk yang akan saya review ini semuanya bisa digunakan untuk semua jenis kulit dan aman digunakan oleh para bumil dan busui loh. Tapi tentu atas saran dan petunjuk dokter, ya!

Sebelum saya review satu per satu produknya, saya mau thumbs up dulu nih sama packaging-nya. Saya kirain botolnya cukup bulky, eh ternyata cocok juga dibawa traveling. Apalagi botol pump-nya juga dilengkapi sama safety lock. Jadi kalau dibawa di dalam tas pun dijamin nggak bakalan berceceran. Juga, setiap produk Scarlett dilengkapi hologram, jadi pasti terjamin keasliannya.

Oh ya satu lagi, review ini saya tulis berdasarkan pemakaian rutin selama kurang lebih tiga minggu ya. Oke, sekarang yuk mariii kita review satu per satu!

Read More »

My Pregnancy Loss Story

Finally. Here we go.

Saya mencoba menulis post ini berdasarkan kronologi medis. Namun selayaknya seseorang yang kehilangan, setiap kejadian dan proses selama saya keguguran ini berhasil mengobrak-abrik isi hati saya. I cried for weeks (until today). My heart has an empty hole that can never be mended. Yet here I am, hopefully getting tougher.

Secara statistik, keguguran atau stillbirth terjadi di antara sekitar 10-15% kehamilan. Shocking? Yes! Sebegitu besarnya statistiknya, namun ketika menjalaninya, saya seperti merasa sayalah satu-satunya yang mengalaminya di dunia ini. Keguguran seolah-olah seperti sesuatu yang harus dijalani oleh seorang perempuan sendirian, sering kali dengan minim support. Padahal, kehilangan yang dialami itu nyata, dan setiap kesedihan yang kita alami itu valid. My grief is valid.

I shouldn’t feel alone going through this grieving process, neither should other women. Saya harap cerita saya ini bisa membuat teman-teman, ibu-ibu, dan seluruh perempuan di luar sana yang juga sedang merasakan kehilangan, memahami bahwa mereka tidak sendiri.

Dan inilah cerita saya:

Read More »

Beralih E-Book Reader dari Kindle ke Boox Poke 3

Halooo! Saya punya kabar buruk, sekaligus kabar baik. Apaan tuh? Penasaran gak? 😂

Kabar buruknya adalah, Kindle Paperwhite saya yang sudah menemani semenjak 2015 akhirnya harus pensiun~. Gara-garanya saya juga nggak tahu, mungkin umur Kindle hanya segitu ya, sekitar 5-6 tahun? Karena punya Abang yang tipe Touch, sebelumnya juga rusak dan usianya lebih tua dari punya saya. Permasalahan yang dialami Kindle saya adalah, dia suka tiba-tiba nge-hang kalau lagi dipakai baca, dan satu-satunya cara untuk menyembuhkannya adalah hard restart. Terus, walaupun sudah di-charge penuh dan dalam kondisi off, baterainya somehow tetap kesedot sampai habis. Setelah diotak-atik berkali-kali, akhirnya saya memutuskan, baiklaaah, goodbye Kindle!

Lalu, kabar baiknya adalah, setelah mikir bolak-balik, baca dan nonton review, istikharah (nggak ding), dan diskusi sama Abang (karena dia juga akan ikut pakai), akhirnya kami memutuskan untuk beralih dari Kindle ke Onyx Boox. Yayyyy! Saya pakai tipe Poke 3. Dan setelah kurang lebih beberapa bulan memakainya, ini kira-kira review yang bisa saya kasih:

Read More »

Bagaimana Rasanya Dirawat saat Pandemi?

Hai hai, apa kabar semuanya? Semoga sehat-sehat selalu ya. Apalagi di masa pandemi gini, semoga kita semua selalu dilimpahkan kesehatan, dan dijauhkan dari berbagai penyakit. Amin.

Mau cerita, nih. Di akhir Desember 2020 lalu, tepatnya di tanggal 21 Desember, saya dirawat di rumah sakit karena kena demam berdarah. Setelah 9 bulan lebih menghindari keluar rumah, akhirnya saya harus keluar rumah juga, dan ke… rumah sakit. 😂

Gimana rasanya dirawat saat pandemi? Parno, riweuh, sedih…, pastinya. Tapi Alhamdulillah semua itu udah berlalu sekarang.

Read More »