Honeymoon Story #1 – Green Village Bali

Akhirnya setelah satu abad, inilah cerita hanimun.

Saya dan suami berangkat hanimun pas banget dua hari setelah resepsi. Maklum, Senin depannya udah harus masuk kantor lagi, jadi hanimun pun perlu dikebut haha. Untuk pilihan lokasinya, kami pilih tempat yang super mainstream, yaitu BALI. Meskipun mainstream, kami yakin pasti banyak hal lain yang bisa dijelajah di Bali selain pantainya. Dan betul aja, kami jatuh hati banget sama yang namanya Green Village yang terletak di Kabupaten Badung.

Untuk menuju Green Village, saya dan Abang berangkat dari Ubud memakai mobil yang kami sewa dari hotel. Sementara perjalanannya sendiri memakan waktu sekitar 45 menit.

Bagi wisatawan lokal, kayaknya masih terdengar asing apa itu Green Village. Tapi sesungguhnya lokasi ini udah pernah masuk TED Talk lho, keren kan? Cek videonya di sini.

Saya dan Abang sudah booking dari jauh-jauh hari untuk ikutan morning tour-nya. Kami memilih dua lokasi saja, yaitu Green School dan Green Village. Silakan cek di sini untuk lokasi dan jadwal turnya lengkap. Saya sarankan sih untuk ikut morning tour biar nggak panas (emang nggak panas sih, tapi waktu saya datang malah hujan mayan deras, hahaha). Dan karena lokasinya yang remote, saya sarankan untuk ambil paket dengan shuttle dan lunch biar praktis.

Green Village

img_20160726_113910

Green Village ini adalah sebuah kompleks rumah/villa yang hampir semua aspeknya terbuat dari bambu. Dinding, lantai, langit-langit, pintu, jendela, sampai aksesoris seperti table lamp, TV console, dll. Tapi bangunan-bangunan ini bukan asal sembarang dibangun karena Green Village mengedepankan konsep green and sustainable living, dan tentunya dipadukan dengan desain arsitektur yang menawan (hasek).

Green Village ini lokasinya persis terletak di samping Sungai Ayung. Kalau ikut tur, ada delapan rumah/villa yang bisa dikunjungi dengan ditemani oleh tour guide-nya. Tapi, karena villa-villa ini sebenarnya bisa disewakan, jadi kalau sedang ada tamu yang menginap, kita nggak bisa tur ke villa tersebut. Paling ditunjukin aja dari kejauhan. Nah, serunya lagi, konsep rumah-rumah yang dibangun itu menyesuaikan dengan bahan yang tersedia. Jadi bentuk dan model rumahnya ya menyesuaikan dengan bentuk dan ketersediaan bambu yang ada, dan tergantung kontur tanah tempat dia didirikan. Juga, nggak ada satu villa pun yang modelnya sama satu sama lain, masing-masing punya ciri khasnya sendiri-sendiri.

img_20160726_114113

img_20160726_114726

img_20160726_121519

Green School

img_20160726_094206

My impression about Green School: COOL. SO COOL. TOO COOL.

Asli, saya paling suka dengan Green School! Malah lebih suka daripada Green Village-nya sendiri, haha. Sebenarnya kalau di hari-hari biasa, pengunjung nggak boleh ambil foto karena ada kegiatan belajar mengajar. Tapi, untungnya saya datang bertepatan waktu lagi libur sekolah sehingga semua murid lagi pada libur dan kita diperbolehkan futu-futu sesuka hati. Senangnyaa…

Saya datang ke Green School tanpa berbekal riset, dan saya kira Green School adalah sekolah informal, sekolah kursus untuk kerajinan bambu atau semacamnya. Tapi ternyata ini adalah sekolah umum. Iya, betul. Sekolah umum. Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah ini nggak beda jauh sama sekolah internasyenel di Jakarta. Mereka juga punya tingkatan kelas dari TK sampai SMA. Dan untuk enroll di sini memang nggak mudah, bahkan untuk tahun ajaran berikutnya aja mereka udah waiting list. Selain orang Indonesia, sekolah ini juga banyak diminati sama orangtua murid-murid dari negara lain.

Bedanya dari sekolah umum lain mungkin approach yang diajarkan oleh sekolah ini yang berbeda. Misalnya, tiap-tiap kelas, selain bersekolah formal, mereka diberikan tanggung jawab lainnya. Kelas 7, contohnya, mereka diberi tanggung jawab untuk mengurus hewan. Kemudian kelas 8 diberi tanggung jawab untuk menanam tanaman herbal, dll. Daaan… kerennya lagi, ada salah satu jembatan yang dibangun di atas sungai dan menjembatani dua desa, yang merupakan hasil karya dari murid-murid di sana. Super cool… Nah, lebih kerennya lagi, saya nggak ngerti kenapa itu jembatan bisa kokoh banget. Padahal kelihatannya agak ringkih karena terbuat dari rangkaian bambu. Kemudian si tour guide-nya nyuruh kami semua rombongan tur yang kira-kira terdiri dari 20 orang-an untuk berdiri di tengah jembatan dan loncat pada saat yang bersamaan. Duh, seenaknya aja si Mas. Untung aja beneran kokoh jembatannya.

Lalu, di tengah-tengah sekolahnya ada sebuah bangunan bambu yang super luas, yang disebut sebagai The Heart of the School. Bangunan ini diklaim sebagai bangunan dari bambu terbesar di dunia.

img_20160724_085635

img_20160726_092646

img_20160726_093335
Mini peternakan di tengah-tengah sekolah
img_20160726_093303
The artsy art classroom

img_20160726_104008

img_20160726_093041

Oh iya, semua ruang kelas di sini nggak ada yang pakai dinding.

Setiap murid di sekolah ini dapat jatah makan dari sekolah. Dan seluruh makanan yang diolah di sini diambil dari hasil kebun sendiri. Mereka juga against palm oil; semua hal yang ada di sekolah ini nggak ada produk hasil olahan kelapa sawit. Mereka punya sabun yang dibuat dari minyak goreng bekas. Semua toilet memakai sistem kompos.

Dan satu hal lagi, sekolah ini juga membuka kelas bahasa Inggris untuk murid-murid yang tinggal di desa sekitar. Tapi kelas ini nggak gratis, karena mereka harus membayar tuition fee sebesar 5 kilogram sampah.

Pokoknya everything in there fascinated me like a lot lah, sampai nggak bisa berkata-kata!

Idealisme yang diterapkan di sekolah itu benar-benar membuat saya berpikir, ternyata saya masih secetek itu soal menerapkan green living. Masih sering khilaf dan nggak ngeh kalau perbuatan kecil yang dilakukan bisa aja berdampak besar bagi lingkungan di masa depan. Semoga dengan kunjungan saya ke tempat ini bisa mengubah gaya hidup saya sedikit-sedikit menjadi lebih sadar terhadap lingkungan. Thanks to Green Village!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s